Berbagi pengetahuan dan informasi tentang blog dan SEO terkini untuk para blogger tentang pentingnya SEO, cara kerja SEO dan algoritma Google, optimasi SEO on page dan off page, pemilihan kata kunci (keyword), membangun backlink, alat SEO, trafik organik, template blog yang responsive dan SEO friendly, domain TLD, dll

Senin, 16 Desember 2019

Anak Sehat, Anak Kuat, Anak Madurasa Fitkidz


Menjadi anak sehat dan kuat bersama Madurasa Fitkidz

Si kecil yang aktif, sehat, dan kuat merupakan harapan setiap orang tua. Tidak satu pun orang tua di dunia ini yang menginginkan si kecil tumbuh terlambat secara fisik maupun psikis. Banyak Moms yang mengalami despresi ketika si kecil suka pilih-pilih makanan atau melakukan gerakan tutup mulut alias tidak mau makan. Belum lagi jika berat badan si kecil tidak ideal atau bahkan si kecil sampai menangis gara-gara dipaksa makan. Padahal Moms sudah menyediakan makanan yang enak dan bergizi. Jika si kecil susah makan, gizinya otomatis tidak akan terpenuhi. Asupan gizi tersebut yang nantinya akan menentukan tumbuh kembang si kecil di kemudian hari termasuk juga kecerdasannya.

Menjadi anak sehat dan kuat bersama Madurasa Fitkidz


Bagaimana cara mengatasinya?


Si kecil kadang memberikan syarat kepada Moms. Mereka mau makan asalkan dibelikan es krim, coklat, atau mainan. Hal ini tidak baik ya Moms untuk tumbuh kembang si kecil. Jika hal ini sering terjadi dan dibiarkan terus-menerus, si kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang pemarah dan suka mengancam. Moms harus menjadi ibu yang bijak.

Cara yang paling mudah adalah dengan memberikan suplemen multivitamin kepada si kecil. Ya tentu saja suplemen multivitamin yang rasanya disukai oleh si kecil, bukannya jamu yang pahit. Si kecil dengan semangat akan meminum suplemen multivitamin. Moms pun tidak perlu susah-susah untuk membujuk si kecil. Ketika si kecil mau mengkonsumsi suplemen multivitamin tersebut secara rutin, daya tahan tubuh mereka akan lebih kuat, nafsu makan meningkat, dan mereka mudah untuk makan. Jika sudah begini, malah si kecil yang akan meminta makan sewaktu-waktu.


Iya, cara ini memang ampuh. Awalnya si kecil akan makan banyak karena Moms memberikan syarat jika sudah makan, nanti boleh minum vitamin ini. Padahal yang membuat si kecil gampang makan selanjutnya adalah efek dari suplemen multivitamin ini. Bahkan si kecil rela makan berkali-kali dalam sehari demi bisa minum vitaminnya tersebut. Si kecil tidak tahu saja kalau ada aturan minum tiap harinya. Lucu, tapi ini nyata.

Suplemen multivitamin akan sangat terasa manfaatnya ketika musim pancaroba. Saat perubahan musim, si kecil sangat mudah terserang penyakit seperti pilek dan flu. Meskipun hanya pilek, gejala ini bisa membuat si kecil susah makan berhari-hari hingga berat badannya turun. Belum lagi jika pileknya dibarengi flu dan batuk. Si kecil hanya bisa tiduran. Moms pasti sedih karena si kecil tidak aktif seperti biasanya.


Salah satu suplemen multivitamin yang mempunyai banyak manfaat, yaitu Madurasa Fitkidz.


Mengapa Madurasa Fitkidz? Fitkidz Fit itu Asik.


1. Rasanya manis

Hampir setiap si kecil menyukai rasa manis apalagi yang menyerupai permen. Fitkidz multivitamin anak menggunakan pemanis alami. Madurasa Fitkidz mempunyai rasa jeruk yang sangat disukai si kecil. Harap berhati-hati lho, Moms. Si kecil bisa ketagihan minum suplemen multivitamin ini, hihihi ....

Madurasa Fitkidz mempunyai rasa manis jeruk
Si kecil suka rasa manis jeruk Madurasa Fitkidz 


2. Mudah ditelan

Karena teksturnya yang cair, si kecil lebih mudah untuk menelannya. Madurasa Fitkidz jadi lebih mudah diserap oleh tubuh si kecil.


3. Bahan-bahannya alami

Madurasa Fitkidz dibuat dengan bahan-bahan alami seperti sari phyllanthi, madu, vitamin B kompleks, sari temulawak, sari kurma, lysine, dan vitamin C. Karena mengandung bahan-bahan yang alami, Madurasa Fitkidz sangat aman untuk dikonsumsi. Suplemen multivitamin ini juga sudah mempunyai nomer BPOM: BPOM RI SD 181652571. Jika ragu, Moms bisa mengecek langsung nomer BPOM tersebut.

kandungan utama Madurasa Fitkiz berbahan alami
Kandungan utama Madurasa Fitkidz berbahan alami


4. Menambah nafsu makan si kecil

SARI TEMULAWAK
Madurasa Fitkidz mengandung sari temulawak yang sudah dibuktikan khasiatnya untuk menambah nafsu makan si kecil. Temulawak merupakan tanaman rimpang. Umbi dan daunnya mirip dengan tanaman kunyit, namun ukurannya lebih besar. Temulawak mengandung minyak atsiri yang sifatnya karminativum, yaitu kemampuan merangsang keluarnya gas dari perut. Pencernaan si kecil lancar karena terhindar dari perut kembung atau masuk angin. Kalau gas di perut susah keluar, badan jadi ga nyaman lho, Moms. Beberapa Moms merebus temulawak ini dengan gula merah dan asam jawa. Akan tetapi, tidak semua anak menyukai bau dan rasanya.

Selain itu, kurkumin yang terdapat pada tanaman temulawak berfungsi sebagai antiradang yang nantinya akan memperkuat sistem kekebalan tubuh si kecil terhadap berbagai penyakit.

sumber : bobo.grip.id
sumber : khasiatsehat.com


5. Menjaga daya tahan tubuh si kecil

Madurasa Fitkidz mengandung sari phyllanthi, madu, sari kurma, dan vitamin C yang meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.


SARI PHYLLANTHI
Sari phyllanthi berasal dari tanaman meniran hijau yang mempunyai nama latin Phyllanthus niruri L. Tanaman ini ada di sekitar Moms, namun Moms tidak menyadarinya karena dianggap sebagai tanaman liar. Bahan ini merangsang aktivitas imunomodulator yang berguna untuk pembentukan sistem imun di dalam tubuh. Daya tahan tubuh menjadi lebih stabil. Si kecil pun tidak mudah terserang penyakit apalagi jika si kecil sering melakukan aktivitas di luar rumah. Sudah banyak penelitian tentang manfaat tanaman meniran hijau ini lho, Moms. Beberapa orang sudah memakai tanaman ini untuk mengatasi demam dengan cara direbus.

sumber : commons.wikimedia.org


MADU
Madu sudah diketahui sejak lama mempunyai efek antiradang dan antibakteri. Memberikan Madurasa Fitkidz kepada si kecil secara rutin akan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Antioksidan pada madu mampu menangkal radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit. Madu juga bermanfaat untuk menjaga tubuh dari kerusakan sel. Yup, si kecil akan menjadi anak yang sehat dan kuat.


LYSINE
Kandungan lysine pada Madurasa Fitkidz sangat bermanfaat untuk pertumbuhan si kecil. Lysine merupakan salah satu asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, namun sayangnya tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Menurut penelitian, lysine meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh dan pengeluaran kalsium oleh ginjal sehingga bahan ini sangat baik untuk tulang si kecil. Tulang si kecil akan lebih kuat ya, Moms. Lysine bisa diperoleh dengan mengkonsumsi protein hewani, bibit gandum, susu, keju, yogurt, dan kacang-kacangan. Padahal tidak setiap hari Moms menyediakan bahan-bahan tersebut.


SARI KURMA
Sari kurma memiliki kandungan energi dan antioksidan yang tinggi. Umumnya ketika si kecil sedang sakit, energi mereka lebih cepat habis untuk melawan sakit itu. Jika si kecil mempunyai energi yang cukup untuk melawan bakteri, biasanya mereka lebih cepat pulih dan sehat kembali. Si kecil akan selalu terjaga staminanya.


VITAMIN C
Vitamin C juga bisa menjaga tubuh dari radikal bebas seperti kuman dan jamur yang berpotensi menyebabkan penyakit serta meningkatkan penyerapan zat besi yang nantinya akan mendukung sistem kekebalan tubuh. Vitamin C ini sangat baik untuk si kecil apalagi ketika kelelahan atau melakukan aktivitas yang berat. Vitamin C akan meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Jika si kecil sedang sakit, vitamin ini membantu si kecil untuk mempercepat masa pemulihannya.


Bahan-bahan tersebut mempunyai efek antiradang dan antibakteri. Si kecil yang sedang dalam tahap tumbuh gigi cenderung sering mengalami demam. Si kecil merasakan gusinya gatal dan meraih benda-benda di sekitarnya untuk digigit. Tentu saja benda-benda tersebut tidak bebas bakteri. Hal inilah yang menyebabkan si kecil mengalami demam. Madurasa Fitkidz ini bisa membantu meredakan demam si kecil. Jadi, Moms tidak perlu terlalu khawatir.

Jika daya tahan tubuh si kecil kuat, si kecil akan lebih mudah untuk makan. Tubuh yang sakit membuat si kecil jadi susah makan dan akhirnya menjadi lesu, tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktivitas seperti biasa.


6. Si kecil menjadi lebih aktif

VITAMIN B KOMPLEKS
Madurasa Fitkidz mengandung vitamin B kompleks yang mendukung penyerapan sari-sari makanan yang lebih baik sehingga menjadi energi yang diperlukan oleh setiap si kecil untuk beraktivitas. Vitamin B kompleks terdiri atas vitamin B1 sampai B12. Banyak ya, Moms? Masing-masing vitamin mempunyai manfaat tersendiri. Moms yang suka pelajaran biologi pasti tahu manfaatnya dong. Berikut manfaat vitamin B kompleks yang ada pada Madurasa Fitkidz.


Vitamin B1 (Thiamin) bermanfaat untuk menjaga sistem saraf.

Vitamin B2 (Riboflavin) menjaga kesehatan mata dan kulit.

Vitamin B6 (Pyridoxine) ini berfungsi memproduksi haemoglobin dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Selain itu, vitamin ini juga bisa menjaga emosi si kecil menjadi lebih stabil. Si kecil tidak mudah marah apalagi tantrum. Repot ya Moms kalau si kecil tiba-tiba tantrum apalagi di tempat-tempat umum.

Vitamin B12 (Biotin). Vitamin ini membantu memproduksi sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dan sari-sari makanan ke organ dan jaringan tubuh, kemudian nantinya akan digunakan oleh tubuh si kecil untuk melakukan aktivitas.


Vitamin B kompleks bisa diperoleh dari beras merah, beras putih, tempe, tahu, susu, daging ayam, ikan, maupun telur. Mengapa mengkonsumsi Madurasa Fitkidz juga? Vitamin-vitamin tersebut bisa saja hilang selama proses memasak. Dengan mengkonsumsi Madurasa Fitkidz vitamin B kompleks yang diperlukan si kecil untuk pertumbuhan lebih terjamin.

So, Moms harus senang ketika si kecil jungkir balik maupun lari-larian di dalam rumah. Itu tandanya mereka sehat.

Menjadi anak sehat dan kuat bersama Madurasa Fitkidz


7. Meningkatkan kecerdasan anak

EPA dan DHA
Fitkidz multivitamin anak juga mengandung DHA dan EPA dan umumnya disebut sebagai Omega-3. Kandungan ini juga membantu pertumbuhan si kecil terutama otak dan jantung. Jika DHA dan EPA sudah terpenuhi sejak dini, si kecil akan tumbuh menjadi anak yang cerdas.


8. Harganya terjangkau

Beberapa Moms pasti akan mempertimbangkan harga untuk membeli suatu suplemen multivitamin. Madurasa Fitkidz ini harganya sangat terjangkau. Harganya tidak sampai 20 ribu rupiah. Si kecil sehat dan kuat, dompet Moms aman.


9. Available

Madurasa Fitkidz ini hampir ada di setiap toko lho, Moms. Moms tidak perlu sampai belanja online demi membeli suplemen multivitamin ini, kecuali ya kalau sedang ada promo ya, Moms. Hihihi ....


10. Bisa ditambahkan ke dalam makanan atau minuman

Ada kalanya si kecil bosan minum suplemen multivitamin ya, Moms. Moms bisa mencampurkan  Madurasa Fitkidz ini ke dalam makanan atau minuman yang disukai si kecil seperti puding, teh, atau susu.

Menjadi anak sehat dan kuat bersama Madurasa Fitkidz
Madurasa Fitkidz bisa ditambahkan ke dalam makanan dan minuman si kecil

11. Melatih si kecil lebih disiplin dan mandiri

Karakter si kecil bisa dikembangkan lho Moms jika mereka rutin minum Madurasa Fitkidz ini. Si kecil bisa mengingat jam berapa mereka harus minum suplemen multivitamin ini. Mereka pun akan dengan sendirinya mengambil sendok dan botol Madurasa Fitkidz kemudian mengembalikannya lagi. Si kecil akan menjadi pribadi yang lebih disiplin dan mandiri.

si kecil tumbuh menjadi pribadi yang lebih disiplin dan mandiri
Si kecil minum Madurasa Fitkidz sendiri
Menjadi anak sehat dan kuat bersama Madurasa Fitkidz
Si kecil minum Madurasa Fitkidz sendiri (2)


Oiya, Madurasa Fitkidz ini sudah bisa dikonsumsi oleh si kecil mulai dari umur 1 tahun lho, Moms.

Berikut aturan minum menurut di kemasan.

anak-anak 1-6 tahun : 1 x 1 sendok makan (15 ml)
anak-anak 6-12 tahun : 2 x 1 sendok makan (30 ml)

Jangan sampai melebihi aturan minum ya, Moms, karena nantinya zat-zat yang berlebihan hanya akan dibuang oleh tubuh si kecil.


Berikut saya sertakan ingredients atau komposisi yang ada pada Madurasa Fitkidz. Biasanya banyak Moms yang mencari detil kandungan atau bahan-bahan yang ada pada suatu suplemen multivitamin.

Tiap sendok makan (15 ml) mengandung

Fructosa 8805 mg
Glukosa 6375 mg
Madu (Mel Depuratum) 2310 mg
Phoenix dactylifera fructus extract 1500 mg
Curcuma xanthorrhiza rhizoma extract 375 mg
Lysine 150 mg
Phyllanthus niruri herba extract 75 mg
Vitamin C 50 mg
DHA 10 mg
EPA 3 mg
Vitamin B6 2,0 mg
Vitamin B1 1,5 mg
Vitamin B2 1,5 mg
Vitamin B12 2,5 mcg
Honey flavour 10F 3010 30 mg
Lime flavour 20 mg
Natural orange flavour 11 mg
Caramel LWS E150C 8 mg

Menjadi anak sehat dan kuat bersama Madurasa Fitkidz
Komposisi Madurasa Fitkidz

Kemasan botol Madurasa Fitkidz ini antitumpah lho, Moms. Ada lapisan pembatas di mulut botolnya. Jika botol tidak dipencet, isi dari Madurasa Fitkidz tidak akan keluar. Aman deh jika dipakai mainan si kecil. Botolnya pun disegel saat Moms membelinya. Pokoknya dijamin kualitas isinya.

tutup botol Madurasa Fitkidz antitumpah
Kemasan botol Madurasa Fitkidz antitumpah

Kemasan botol Madurasa Fitkidz disegel
Botol Madurasa Fitkidz disegel

Botol Madurasa Fitkidz antitumpah


#fitkidzfitituasik #maduyamadurasa #madurasaFitkidz

Kamis, 08 Februari 2018

Kacamatamu Gayamu


Tidak sedikit orang yang mengalami masalah dengan penglihatannya, entah itu rabun jauh, rabun dekat, ataupun silinder. Orang yang rabun jauh mengalami masalah ketika mereka melihat benda yang jauh. Yang paling kesusahan ketika mengalami rabun jauh adalah siswa sekolah. Mereka diharuskan belajar di sekolah terutama dalam hal membaca. Siswa sekolah yang mempunyai mata minus dianjurkan untuk duduk di kursi pertama atau kedua. Namun, bagaimana jika mereka harus duduk di bangku ketiga, keempat, atau seterusnya? Penglihatan mereka rabun. Hal ini tentu saja akan mengganggu belajar mereka di sekolah. Mereka tidak bisa membaca tulisan di papan tulis dengan jelas. Orang tua yang memiliki mata plus pun juga mengalami ketidaknyamanan terhadap mata mereka. Tulisan yang berada di depan mereka menjadi susah untuk dibaca karena mengalami gangguan rabun dekat. Memakai kacamata merupakan salah satu solusinya untuk menormalkan penglihatan. Mereka dapat melihat dan membaca tulisan dengan jelas.

Kesehatan Mata vs Fashion

Dulu kacamata kesehatan berukuran besar sehingga banyak orang yang merasa minder jika mengalami masalah dengan mata mereka karena harus memakai kacamata yang berukuran besar itu. Hal tersebut mengganggu penampilan mereka dan membuat mereka enggan keluar rumah. Sekarang banyak kacamata kesehatan yang berukuran lebih kecil dan trendi yang bahkan mendukung penampilan mereka di mana pun dan kapan pun. Mekipun begitu, beberapa orang tetap mengalami masalah dalam memilih model kacamata. Mereka berpikir pemakaian kacamata baca akan mengganggu gaya mereka. Padahal, jika mereka memakai model kacamata yang tepat, wajah mereka akan terlihat lebih cerah.

Dewasa ini pun kacamata tidak hanya dipakai oleh orang yang bermasalah dengan penglihatannya. Orang dengan keadaan mata normal pun memakainya untuk bergaya. Alasan lain orang memakai kacamata adalah untuk melindungi mata dari sinar matahari maupun radiasi (televisi, smartphone, laptop, dll) dan menghindari mata dari debu. Kadang orang yang sakit mata memakai kacamata untuk menutupi mata mereka yang sakit sehingga tidak merasa malu dan tetap bisa keluar rumah. Bahkan orang-orang yang bekerja di laboratorium diharuskan untuk memakai kacamata model tertentu untuk melindungi mata mereka dari percikan bahan kimia yang berbahaya.

Pilihan Kacamata Berkualitas dan Pelayanan Terbaik di Optik Tunggal

Setiap kota di Indonesia pasti ada penjual kacamata, baik itu yang berjualan di pinggir jalan maupun di dalam toko atau mall. Lalu, bagaimana cara mengetahui kacamata yang akan kita beli itu berkualitas? Jika Anda bingung, langsung saja pergi ke Optik Tunggal. Optik Tunggal menyediakan kacamata berkualitas dengan berbagai pilihan merk, baik itu produk frame ataupun lensanya, untuk dewasa maupun anak-anak. Kredibilitasnya pun tidak diragukan. Anda tinggal memilih kacamata yang cocok dengan kebutuhan, bentuk wajah, dan tentu saja sesuai dengan budget. Pilihan warnanya pun beragam. Lensa kacamata bergaransi. Optik Tunggal memberikan pelayanan terbaik dengan menyediakan alat periksa mata jika Anda tidak sempat memeriksakan mata Anda ke dokter spesialis mata. Optik Tunggal hampir ada di setiap kota besar di Indonesia. Selain itu, beberapa kali dalam setahun Optik Tunggal memberikan harga promo sehingga harganya lebih murah daripada biasanya dan program Trade in Buy Back. Program Trade in Buy Back ini memberikan kesempatan kepada Anda untuk menukarkan lensa lama Anda dalam kondisi apapun dengan lensa baru seperti lensa ZEISS yang didesain di Jerman dan terbuat dari material titanium. Anda bisa mengikuti instagram Optik Tunggal untuk memperoleh info promo selanjutnya.

Optik Tunggal tidak hanya menjual kacamata kesehatan seperti kacamata minus, kacamata plus, dan kacamata silinder, namun juga menjual jenis kacamata lainnya seperti kacamata gaya, kacamata anti radiasi, dan kacamata pelindung dari sinar matahari (sunglasses). Anda tidak perlu khawatir akan terlihat ketinggalan jaman karena banyak model kacamata trendi terbaru yang bisa Anda pilih sesuka hati. Pilihan frame kacamata di Optik Tunggal pun bermacam-macam.

Bagi Anda yang sangat suka berolahraga Optik Tunggal juga menyediakan berbagai kacamata sport yang aman dan nyaman tanpa khawatir kacamata rusak. Kacamata sport dari Optik Tunggal akan memastikan penglihatan Anda tetap fokus saat berolahraga seperti kacamata ELOCK System dari New Balance Eyewear ini. Kacamata ini pun sudah dipastikan tidak akan mudah terlepas selama berolahraga.

ELOCK System dari New Balance Eyewear
ELOCK System dari New Balance Eyewear
Kacamata bisa Anda gunakan untuk mengekpresikan kepribadian atau mood Anda sekalipun. Orang yang sedang senang cenderung menggunakan kacamata yang trendi, baik itu warna maupun bentuk frame. Bagi yang berkarakter low profile kacamata yang sederhana sangat cocok Anda gunakan setiap harinya. Kacamata Coppe Sid Eyewear tipe Caracas yang dibuat di Italia dengan lapisan emas 24 karat dan nose pad dari Bohemian Crystal Glass akan memberikan aura kemewahan yang klasih pada penampilan Anda.

Coppe Sid Eyewear tipe Caracas
Coppe Sid Eyewear tipe Caracas
Anda tidak harus membeli kacamata untuk diri sendiri. Anda bisa membeli kacamata sebagai hadiah untuk teman atau keluarga Anda. Anda bisa memberikan hadiah kepada keluarga berupa kacamata model retro urban seperti kacamata dengan frame merk Rebel by Morel Lunettes yang mana frame-nya terbuat dari perpaduan material stainless steel dan acetatate.

frame Rebel by Morel Lunettes
Frame Rebel by Morel Lunettes
Apabila Anda sering menggunakan contact lens, Optik Tunggal menyediakan ZEISS EnergizeMe Eyeglasses yang akan membantu Anda mengurangi keletihan pada mata. Kacamata ini akan menyegarkan mata Anda yang sudah berjam-jam memakai contact lens.

Kacamata cukup rentan ketika digunakan oleh anak-anak. Sering kali kacamata lepas dan pecah saat anak-anak bermain apalagi lari-larian. Optik Tunggal menyediakan Miniboxx Eyewear yang tidak akan mudah terlepas. Bahannya lembut sehingga anak-anak tetap merasa aman dan nyaman. Penglihatan anak-anak tetap jelas selama bermain berjam-jam. Bagian gagang kacamata bisa dipanjangkan sesuai dengan kebutuhan aktivitas anak-anak.

Miniboxx Eyewear
Miniboxx Eyewear
Optik Tunggal yang ada sejak 1929 di Indonesia ini bisa menjadi #optikpilihan Anda sekeluarga. Cintai mata Anda dan keluarga dari berbagai gangguan yang ada #loveyoureyes karena Anda sekeluarga lebih berharga dari apapun. Jangan biarkan gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, silinder, maupun penyakit mata lainnya menghambat Anda ataupun keluarga Anda dalam mewujudkan berbagai mimpi. Kacamatamu, gayamu.

Senin, 18 Desember 2017

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental


hai, hai, kali ini kami hadir sebagai @ruang.galeri di instagram. Nantinya kami berharap bisa membuka persewaan pernak-pernik yang berkaitan dengan wedding event. Untuk sementara kami baru menyewakan mahkota pengantin atau wedding crown. Kebaya kartini, kebaya kutu baru, rok batik, gaun pengantin muslimah, dll menyusul.

READY to RENT ya, alias siap untuk disewa ...
Lokasi Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
Sementara baru bisa disewakan untuk daerah Sleman, Jogja, dan sekitarnya.
Harga mulai 30rb rupiah.

Berikut penampakan umum yang tersebar di mana-mana.

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental JogjaPersewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja
Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental JogjaPersewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja
Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja


Di bawah ini foto aslinya dari beberapa sisi.

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja



Semoga koleksi @ruang.galeri segera bertambah, aamiin ....

Bila berminat atau ingin bertanya, silakan kirim pesan DM ke instagram @ruang.galeri ....
Terima kasih ....

https://www.instagram.com/ruang.galeri/

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja


Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Persewaan Mahkota Pengantin, Wedding Crown Rental Jogja

Jumat, 22 September 2017

Ayam dan Telur Untuk Kesehatan dan Kecerdasan


Selain karbohidrat, protein merupakan zat makanan yang harus dipenuhi oleh individu setiap harinya. Jika kekurangan protein, individu tersebut akan mengalami gizi buruk atau sering disebut dengan malnutrisi. Di Indonesia yang merupakan negara beraneka ragam kekayaan alam saja kasus gizi buruk pada anak masih ditemukan di berbagai daerah. Selain faktor kemiskinan, hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peran protein untuk kesehatan. Beberapa orang tua tak acuh terhadap kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi oleh anaknya. Padahal sumber protein banyak di sekitar kita, seperti tempe, tahu, telur, daging ayam, susu, ikan, gandum, jagung, dan kacang.

Protein merupakan komponen utama sel manusia karena berfungsi sebagai zat utama pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Protein mengandung nitrogen yang diyakini sebagai faktor penting untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh. Setelah diserap oleh tubuh, protein akan dipecah-pecah menjadi asam amino. Mutu protein ditentukan oleh seberapa besar komposisi asam amino yang dapat diserap oleh tubuh pada bahan makanan nabati maupun hewani. Protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti biji-bijian (jagung, gandum, kacang) tak seluruhnya bisa dimanfaatkan oleh tubuh. Selain itu, protein nabati tidak mengandung asam amino yang lengkap. Protein nabati sulit lebih sulit dicerna karena terdapat selulosa pada struktur selnya. Sebaliknya, protein hewani yang berasal dari telur, daging, dan susu bisa dimanfaatkan seluruhnya oleh tubuh karena mengandung asam amino esensial yang lengkap dalam jumlah seimbang dan mudah dicerna oleh tubuh. Itulah sebabnya sumber pangan protein hewani mempunyai kualitas gizi yang lebih dibandingkan protein nabati.

Kekurangan protein bisa menjadikan seseorang rentan terhadap penyakit sehingga lebih mudah sakit. Oleh karena itu, pemberian protein hewani seperti telur dan daging dilakukan sejak dini bahkan semenjak anak masih berada di dalam kandungan. Selain menyehatkan, protein hewani mempunyai peran yang penting untuk pembentukan sel otak sejak anak masih berupa janin sampai berumur 2 tahun. Bila ibu hamil kekurangan gizi, hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. Keadaan tersebut tidak akan bisa lagi diperbaiki dengan pemberian gizi setelah kelahiran karena jumlah sel otak anak tidak bisa berkembang lagi.



Contoh protein hewani yang murah, mudah didapat, dan mudah diolah adalah telur dan ayam. Namun, konsumsi telur dan daging ayam di Indonesia masih tergolong rendah, yakni rata-rata 2 butir seminggu. Padahal setiap gram telur mengandung protein sebesar 12,5%. Bahkan sebagian orang lebih suka menghabiskan uangnya untuk membeli rokok daripada membeli sebutir telur untuk dikonsumsi setiap harinya yang harganya sebanding dengan 2 buah rokok.

Pada tanggal 15 bulan Oktober ini diperingati sebagai Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) yang mulai dicanangkan pada 2011 yang lalu. Melalui peringatan setiap tahun ini diharapkan kesadaran masyarakat kian meningkat akan pentingnya mengkonsumsi ayam dan telur sebagai protein hewani untuk kesehatan dan mendukung kecerdasan atau intelijensi anak. Salah satu penyebab masih banyaknya masyarakat yan mengabaikan pentingnya protein hewani adalah salahnya pemahaman masyarakat tentang ayam dan telur itu sendiri. Masyarakat menuding telur merupakan penyebab bisul dan jerawat karena disuntik dengan hormon yang dapat membahayakan kesehatan. Demikian juga dengan ayam pedaging. Padahal satu suntik hormon memerlukan biaya 5 USD atau setara dengan Rp65.000,00 sehingga tidak memungkinkan untuk menjual telur dengan harga Rp20.000,00 per kilonya. Bisul atau jerawat akibat telur biasanya terjadi pada orang yang alergi dengan protein hewani pada telur. Namun, hal tersebut terjadi pada orang-orang tertentu saja. Orang yang tidak memiliki riwayat alergi protein hewani tidak khawatir untuk mengkonsumsi ayam maupun telur karena kandungannya baik untuk kesehatan tubuh.

Ayam dan telur sebenarnya tidak mengandung kolesterol jahat. Kolesterol baik menjadi kolesterol jahat disebabkan oleh kesalahan pengolahan ayam dan telur. Ayam dan telur digoreng menggunakan minyak yang sudah berkali-kali digunakan untuk memasak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TELUR


Telur terdiri atas kuning telur dan putih telur

- Kuning telur kaya akan kandungan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, vitamin B2, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, zat besi, kalsium, Omega-3, phosphor, potassium, dan kolesterol. Lemak tak jenuh yang terdapat pada kuning telur baik bagi penderita jantung untuk mengontrol kadar gula dan kolesterol dalam darah mereka selama tidak berlebihan.

- Putih telur tidak mengandung lemak. Putih telur lebih banyak mengandung protein dengan kualitas terbaik yang bisa langsung diserap oleh tubuh 100%. Protein dalam putih telur juga bisa sebagai pengganti protein dalam susu sehingga jika ada yang tidak suka minum susu, bisa mengkonsumsi putih telur saja



Kandungan Gizi Dalam Telur

1. Kolesterol
Telur ayam berukuran sedang mengandung 186 mg kolesterol. Kolesterol dalam telur masih dianggap aman jika dikonsumsi setiap hari karena batas aman konsumsi kolesterol harian adalah 300 mg/hari. Jadi, setiap orang bisa mengkonsumsi satu butir telur setiap harinya. Jika berlebihan, tubuh akan kelebihan kolesterol.

2. Kalori
Sebutir telur utuh berisi total 66 kalori: 41 kalori berasal dari lemak dan 25 kalori dari protein.

3. Lemak
Telur mengandung sekitar 4,5 gram lemak (1 gram lemak jenuh dan 3,5 gram lemak tak jenuh). Di setiap gram lemaknya memiliki 9 kalori. Jadi, satu porsi telur mengandung sekitar 41 kalori dari lemak.

4. Protein
Sebutir telur mengandung sekitar 6,3 gram protein dan di setiap protein mengandung 4 kalori sehingga satu porsi telur mengandung sekitar 25 kalori dari protein.


5 Alasan Kita Seharusnya Tidak Memusuhi Telur

1. Kandungan gizinya diperlukan untuk pertumbuhan sel otak bayi
Telur seharusnya dikonsumsi secara rutin oleh ibu hamil karena kaya akan kandungan kolin dan vitamin B yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi. Otak bayi yang berkembang dengan baik akan mendukung kecerdasannya. Kolin bisa menurunkan risiko gangguan mental pada bayi dan penyakit down syndrome serta demensia.

2. Mengurangi keinginan "ngemil"
Sarapan tinggi protein bisa menurunkan keinginan untuk "ngemil" kemudian karena makanan berprotein tinggi akan meninggalkan rasa kenyang.

3. Meningkatkan refleks
Studi tahun 2014 menemukan bahwa tirosin dan asam amino yang terkandung dalam telur membantu meningkatkan respon atau refleks ketika seseorang berada pada situasi tertentu yang membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat seperti saat mengemudi.

4. Menurunkan risiko kanker
Antioksidan pada telur yang sudah dimasak bisa menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung karena kandungan antioksidanny setara dengan apel.

5. Kandungan proteinnya bisa menurunkan tekanan darah

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

AYAM

Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani berupa daging yang harganya relatif terjangkau masyarakat dari segala kalangan jika dibandingkan dengan daging kambing atau sapi. Apapun jenis ayamnya, baik ras maupun kampung, kandungan protein yang terkandung dalam daging sangat berguna bagi tubuh untuk pembentukan sel baru.


Protein yang berasal dari hewan memiliki beberapa keunggulan.

1. Memiliki kandungan asam amino yang tersusun mirip dengan susunan asam amino pada manusia
2. Pada protein hewani ditemukan zat penting yang berperan dalam perbaikan, pembentukan, dan perawatan jaringan, yaitu lisin dan metionin
3. Asam aminonya mudah dicerna sehingga sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak untuk mendukung pertumbuhannya dan ibu hamil untuk memacu perkembangan kecerdasan anak karena kualitas proteinnya tinggi
4. Protein hewani tidak mengandung senyawa biogenik yang dapat mengganggu penyerapan asam amino dan mineral
5. Protein hewani mengandung banyak mengandung nitrogen yang dimanfaatkan tubuh untuk menyusun protein-protein lainnya

ayam


Khasiat dan Manfaat Daging Ayam Untuk Kesehatan

1. Mencegah anemia karena kandungan zat besi pada daging ayam tinggi
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena mengandung banyak mineral sehingga tidak mudah terserang penyakit seperti flu.
3. Mempertahankan keseimbangan kolesterol karena mengandung zat niasin yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dengan cara daging ayam direbus atau dikukus
4. Memperkuat tulang karena mengandung kalsium yang tinggi
5. Bagus untuk tumbuh kembang anak karena mengandung kalsium dan fosfor yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang
6. Meningkatkan nafsu makan karena hampir semua orang menyukai olahan daging ayam
7. Penghilang stres karena mengandung vitamin B5 atau asam pantotenat yang memberikan efek tenang pada sel-sel syaraf
8. Mengurangi risiko radang sendi (arthritis) karena mengandung zat selenium yang bisa mencegah sakit di bagian-bagian persendian sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang sudah berumur lanjut
9. Menjaga kesehatan gigi karena mengandung fosfor yang menjaga kesehatan gigi serta tulang supaya tak mudah alami kerusakan
11. Memperlancar metabolisme tubuh karena kandungan vitamin B12 pada daging ayam akan mengaktifkan kinerja enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh
12. Mencegah kanker karena mengandung niasin yang bisa menghindari terjadinya kerusakan sel-sel DNA pencetus kanker
13. Mencegah serangan jantung berkat kandungan zat niasin yang membuat kadar kolesterol jahat dan baik menjadi seimbang
14. Menambah massa otot jika dikonsumsi secara tepat, tidak berlebihan
15. Sebagai sumber pembangun tubuh karena mengandung protein tinggi yang baik untuk memperbaiki sel-sel yang rusak rusak sekaligus tumbuh kembang berbagai jaringan dan organ.
16. Kandungan zat kimiawi beracun dalam daging sangat rendah
17. Kandungan lemak pada daging ayam sangat minim
18. Menjaga kesehatan mata dan menajamkan penglihatan karena mengandung vitamin A
19. Mengatasi dan mencegah katarak karena mengandung vitamin B

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akibat Kekurangan Protein Hewani

Bagi balita 
1. Menyebabkan gangguan perkembangan otak
2. Perkembangan mental terhambat (down syndrome)
3. Produktifitas kerja kelak menjadi rendah ketika dewasa
4. Malnutrisi
5. Meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit

Bagi orang dewasa
1. Stamina tubuh menurun
2. Regenerasi sel-sel rusak terhambat
3. Sel darah merah mudah pecah
4. Mudah anemia

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selain memberikan manfaat kesehatan, protein hewani memiliki asam amino yang lengkap (hampir tidak bisa digantikan dengan protein nabati) dalam hal mendukung fungsi otak untuk kecerdasan. Padahal di Indonesia ini telur dan daging ayam mudah didapatkan dengan harga yang relatif murah. Jadi, mengapa kita tidak mengkonsumsinya setiap hari?

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber:
1. https://news.detik.com/opini/919154/sebutir-telur-segelas-susu-dan-sepotong-daging-investasi-kecerdasan-bangsa
2. https://karyatulisilmiah.com/klasifikasi-protein/
3. http://nova.grid.id/Kesehatan/Anak/Protein-Dan-Energi-Mendukung-Kecerdasan?page=all
4. http://pinsarindonesia.com/bahan-lomba-menulis-artikel-hari-ayam-dan-telur-nasional-hatn-2017dan-hari-telur-sedunia-2017/
5. http://www.japanindocuteculture.com/2014/06/jumlah-protein-dalam-telur-putih-telur.html
6. http://lifestyle.kompas.com/read/2014/04/14/1443340/5.Alasan.untuk.Tidak.Memusuhi.Telur
7. http://disehat.com/kandungan-gizi-telur-ayam-dan-manfaatnya/
8. http://tentanghewan.com/protein-hewani-dalam-daging-ayam/
9. http://www.khasiat.co.id/daging/ayam.html
10. https://klinikgizi.com/2016/07/09/daging-ayam-kandungan-gizi-dan-manfaatnya/

Kamis, 24 Agustus 2017

Tombol Reply / Balas Hilang di Blogspot


Sedikit curhat ketidaktahuan saya selama beberapa tahun menggunakan blogspot ini. Saya sering kali bermasalah dengan tombol reply atau balas di kolom komentar yang tidak muncul. Just why? Kenapa hilang? Kenapa ga muncul padahal template versi demonya baik-baik aja, tombol balas dan hapus ga pernah pisah? Saya searching di google berhari-hari sampe kepala pening. Saya coba kode ini itu dan tidak ada yang berhasil. Ternyata oh ternyata setingan di blogger-nya yang bermasalah, bukan di template-nya. Ok, saya mengaku cupu, haha ....

1. Buka blogger kalian
2. Klik Setingan - Postingan, komentar, dan berbagi
    Bagi yang menggunakan bahasa Inggris silakan menyesuaikan sendiri :P

tombol reply balas di blogspot

3. Lihat bagian komentar
    Ubah Lokasi Komentar menjadi Tersemat atau Embedded !
    Ingat ya! TERSEMAT! EMBEDDED!
    Jangan yang Full atau Penuh!
    Nanti tombol balas dan hapus ga akan bersanding di pelaminan .... T_T

menampilkan tombol reply balas di blogspot

4. Simpan.

Sebelumnya, setelan Lokasi Komentar blog saya Penuh atau Full dan cuma muncul tombol Hapus atau Delete saja. Ini nih risiko belajar menggunakan blogspot, tetapi ga ada masternya. :)) *lebai
Sekarang tampilannya sudah cantik. Saya bisa membalas pesan pengunjung blog, fyuh ....
tombol balas dan hapus di komentar blogspot


Eiitt, meskipun setelan di blogger sudah benar TERSEMAT atau EMBEDDED, ada kalanya tombol Reply atau Balas tidak berfungsi ketika di-klik. Nah, ini yang bermasalah ada di bagian kode template bloggernya. Berikut cara mengatasinya.

1. Masuk ke blogger kalian lagi.
2. Klik Tema - Edit HTML
3. Cari kode di bawah ini (cukup copy-paste bagian teratasnya saja, nanti otomatis ketemu semua kok)

<b:includable id='threaded_comment_js' var='post'>
  <script defer='defer' expr:src='data:post.commentSrc' type='text/javascript'/>

  <script type='text/javascript'>
    (function() {
      var items = <data:post.commentJso/>;
      var msgs = <data:post.commentMsgs/>;
      var postId = &#39;<data:post.id/>&#39;;
      var feed = &#39;<data:post.commentFeed/>&#39;;
      var authorName = &#39;<data:post.author/>&#39;;
      var authorUrl = &#39;<data:post.authorUrl/>&#39;;
      var blogId = &#39;<data:top.id/>&#39;;
      var baseUri = &#39;<data:post.commentBase/>&#39;;

// <![CDATA[
      feed += '?alt=json&v=2&orderby=published&reverse=false&max-results=50';
      var cursor = null;
      if (items && items.length > 0) {
        cursor = parseInt(items[items.length - 1].timestamp) + 1;
      }

      var bodyFromEntry = function(entry) {
        if (entry.gd$extendedProperty) {
          for (var k in entry.gd$extendedProperty) {
            if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.contentRemoved') {
              return '<span class="deleted-comment">' + entry.content.$t + '</span>';
            }
          }
        }
        return entry.content.$t;
      }

      var parse = function(data) {
        cursor = null;
        var comments = [];
        if (data && data.feed && data.feed.entry) {
          for (var i = 0, entry; entry = data.feed.entry[i]; i++) {
            var comment = {};
            // comment ID, parsed out of the original id format
            var id = /blog-(d+).post-(d+)/.exec(entry.id.$t);
            comment.id = id ? id[2] : null;
            comment.body = bodyFromEntry(entry);
            comment.timestamp = Date.parse(entry.published.$t) + '';
            if (entry.author && entry.author.constructor === Array) {
              var auth = entry.author[0];
              if (auth) {
                comment.author = {
                  name: (auth.name ? auth.name.$t : undefined),
                  profileUrl: (auth.uri ? auth.uri.$t : undefined),
                  avatarUrl: (auth.gd$image ? auth.gd$image.src : undefined)
                };
              }
            }
            if (entry.link) {
              if (entry.link[2]) {
                comment.link = comment.permalink = entry.link[2].href;
              }
              if (entry.link[3]) {
                var pid = /.*comments/default/(d+)?.*/.exec(entry.link[3].href);
                if (pid && pid[1]) {
                  comment.parentId = pid[1];
                }
              }
            }
            comment.deleteclass = 'item-control blog-admin';
            if (entry.gd$extendedProperty) {
              for (var k in entry.gd$extendedProperty) {
                console.log(entry.gd$extendedProperty[k].name + ' - ' + entry.gd$extendedProperty[k].value);
                if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.itemClass') {
                  comment.deleteclass += ' ' + entry.gd$extendedProperty[k].value;
                }
              }
            }
            comments.push(comment);
          }
        }
        return comments;
      };

      var paginator = function(callback) {
        if (hasMore()) {
          var url = feed;
          if (cursor) {
            url += '&published-min=' + new Date(cursor).toISOString();
          }
          window.bloggercomments = function(data) {
            var parsed = parse(data);
            cursor = parsed.length < 50 ? null
                : parseInt(parsed[parsed.length - 1].timestamp) + 1
            callback(parsed);
            window.bloggercomments = null;
          }
          url += '&callback=bloggercomments';
          var script = document.createElement('script');
          script.type = 'text/javascript';
          script.src = url;
          document.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(script);
        }
      };
      var hasMore = function() {
        return !!cursor;
      };
      var getMeta = function(key, comment) {
        if ('iswriter' == key) {
          var matches = !!comment.author
              && comment.author.name == authorName
              && comment.author.profileUrl == authorUrl;
          return matches ? 'true' : '';
        } else if ('deletelink' == key) {
          return baseUri + '/delete-comment.g?blogID=' + blogId + '&postID=' + comment.id;
        } else if ('deleteclass' == key) {
          return comment.deleteclass;
        }
        return '';
      };

      var replybox = null;
      var replyUrlParts = null;
      var replyParent = undefined;

      var onReply = function(commentId, domId) {
        if (replybox == null) {
          // lazily cache replybox, and adjust to suit this style:
          replybox = document.getElementById('comment-editor');
          if (replybox != null) {
            replybox.height = '250px';
            replybox.style.display = 'block';
            replyUrlParts = replybox.src.split('#');
          }
        }
        if (replybox && (commentId !== replyParent)) {
          document.getElementById(domId).insertBefore(replybox, null);
          replybox.src = replyUrlParts[0]
              + (commentId ? '&parentID=' + commentId : '')
              + '#' + replyUrlParts[1];
          replyParent = commentId;
        }
      };

      var tok = 'comment-form_';
      var hash = window.location.hash || '';
      var startThread = hash.indexOf(tok) == 1 ? hash.substring(tok.length + 1) : undefined;

      // Configure commenting API:
      var configJso = {
        'maxDepth': 2
      };
      var provider = {
        'id': postId,
        'data': items,
        'loadNext': paginator,
        'hasMore': hasMore,
        'getMeta': getMeta,
        'onReply': onReply,
        'rendered': true,
        'initReplyThread': startThread,
        'config': configJso,
        'messages': msgs
      };

      var render = function() {
        if (window.goog && window.goog.comments) {
          var holder = document.getElementById('comment-holder');
          window.goog.comments.render(holder, provider);
        }
      };

      // render now, or queue to render when library loads:
      if (window.goog && window.goog.comments) {
        render();
      } else {
        window.goog = window.goog || {};
        window.goog.comments = window.goog.comments || {};
        window.goog.comments.loadQueue = window.goog.comments.loadQueue || [];
        window.goog.comments.loadQueue.push(render);
      }
    })();
// ]]>
  </script>
</b:includable>


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

4. Ganti semua kode di atas dengan kode berikut.

<b:includable id='threaded_comment_js' var='post'>
  <script async='async' expr:src='data:post.commentSrc' type='text/javascript'/>

  <script type='text/javascript'>
    (function() {
      var items = <data:post.commentJso/>;
      var msgs = <data:post.commentMsgs/>;
      var config = <data:post.commentConfig/>;

// <![CDATA[
      var cursor = null;
      if (items && items.length > 0) {
        cursor = parseInt(items[items.length - 1].timestamp) + 1;
      }

      var bodyFromEntry = function(entry) {
        if (entry.gd$extendedProperty) {
          for (var k in entry.gd$extendedProperty) {
            if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.contentRemoved') {
              return '<span class="deleted-comment">' + entry.content.$t + '</span>';
            }
          }
        }
        return entry.content.$t;
      }

      var parse = function(data) {
        cursor = null;
        var comments = [];
        if (data && data.feed && data.feed.entry) {
          for (var i = 0, entry; entry = data.feed.entry[i]; i++) {
            var comment = {};
            // comment ID, parsed out of the original id format
            var id = /blog-(d+).post-(d+)/.exec(entry.id.$t);
            comment.id = id ? id[2] : null;
            comment.body = bodyFromEntry(entry);
            comment.timestamp = Date.parse(entry.published.$t) + '';
            if (entry.author && entry.author.constructor === Array) {
              var auth = entry.author[0];
              if (auth) {
                comment.author = {
                  name: (auth.name ? auth.name.$t : undefined),
                  profileUrl: (auth.uri ? auth.uri.$t : undefined),
                  avatarUrl: (auth.gd$image ? auth.gd$image.src : undefined)
                };
              }
            }
            if (entry.link) {
              if (entry.link[2]) {
                comment.link = comment.permalink = entry.link[2].href;
              }
              if (entry.link[3]) {
                var pid = /.*comments/default/(d+)?.*/.exec(entry.link[3].href);
                if (pid && pid[1]) {
                  comment.parentId = pid[1];
                }
              }
            }
            comment.deleteclass = 'item-control blog-admin';
            if (entry.gd$extendedProperty) {
              for (var k in entry.gd$extendedProperty) {
                if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.itemClass') {
                  comment.deleteclass += ' ' + entry.gd$extendedProperty[k].value;
                }
              }
            }
            comments.push(comment);
          }
        }
        return comments;
      };

      var paginator = function(callback) {
        if (hasMore()) {
          var url = config.feed + '?alt=json&v=2&orderby=published&reverse=false&max-results=50';
          if (cursor) {
            url += '&published-min=' + new Date(cursor).toISOString();
          }
          window.bloggercomments = function(data) {
            var parsed = parse(data);
            cursor = parsed.length < 50 ? null
                : parseInt(parsed[parsed.length - 1].timestamp) + 1
            callback(parsed);
            window.bloggercomments = null;
          }
          url += '&callback=bloggercomments';
          var script = document.createElement('script');
          script.type = 'text/javascript';
          script.src = url;
          document.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(script);
        }
      };
      var hasMore = function() {
        return !!cursor;
      };
      var getMeta = function(key, comment) {
        if ('iswriter' == key) {
          var matches = !!comment.author
              && comment.author.name == config.authorName
              && comment.author.profileUrl == config.authorUrl;
          return matches ? 'true' : '';
        } else if ('deletelink' == key) {
          return config.baseUri + '/delete-comment.g?blogID='
               + config.blogId + '&postID=' + comment.id;
        } else if ('deleteclass' == key) {
          return comment.deleteclass;
        }
        return '';
      };

      var replybox = null;
      var replyUrlParts = null;
      var replyParent = undefined;

      var onReply = function(commentId, domId) {
        if (replybox == null) {
          // lazily cache replybox, and adjust to suit this style:
          replybox = document.getElementById('comment-editor');
          if (replybox != null) {
            replybox.height = '250px';
            replybox.style.display = 'block';
            replyUrlParts = replybox.src.split('#');
          }
        }
        if (replybox && (commentId !== replyParent)) {
          document.getElementById(domId).insertBefore(replybox, null);
          replybox.src = replyUrlParts[0]
              + (commentId ? '&parentID=' + commentId : '')
              + '#' + replyUrlParts[1];
          replyParent = commentId;
        }
      };

      var hash = (window.location.hash || '#').substring(1);
      var startThread, targetComment;
      if (/^comment-form_/.test(hash)) {
        startThread = hash.substring('comment-form_'.length);
      } else if (/^c[0-9]+$/.test(hash)) {
        targetComment = hash.substring(1);
      }

      // Configure commenting API:
      var configJso = {
        'maxDepth': config.maxThreadDepth
      };
      var provider = {
        'id': config.postId,
        'data': items,
        'loadNext': paginator,
        'hasMore': hasMore,
        'getMeta': getMeta,
        'onReply': onReply,
        'rendered': true,
        'initComment': targetComment,
        'initReplyThread': startThread,
        'config': configJso,
        'messages': msgs
      };

      var render = function() {
        if (window.goog && window.goog.comments) {
          var holder = document.getElementById('comment-holder');
          window.goog.comments.render(holder, provider);
        }
      };

      // render now, or queue to render when library loads:
      if (window.goog && window.goog.comments) {
        render();
      } else {
        window.goog = window.goog || {};
        window.goog.comments = window.goog.comments || {};
        window.goog.comments.loadQueue = window.goog.comments.loadQueue || [];
        window.goog.comments.loadQueue.push(render);
      }
    })();
// ]]>
  </script>
</b:includable>

5. Simpan template.

Kalau ternyata masih bermasalah, ganti aja template-nya karena saya bukan master-nya bidang ini, hihihi ....

GoodLuck